Arsip

memilih sekolah yang baik

Taman yang paling indah hanya taman kami…taman yang paling indah taman kanak-kanak…Ya anak-anak..tangan ke atas tangan ke depan tangan ke samping dilipat yang manis…hehe…
Hmmm…
betapa indah ya masa-masa itu, masa-masa masih polos…masa-masa bermain sepuasnya…masa-masa di TK, masa pertama kali mengenal yang namanya kelas, jaman dulu ye,,kalo sekarang mah anak bayi aja udah punya kelas (baby class..gt).
Saya pernah punya keinginan untuk menjadi guru TK…karena sepertinya enak tiap hari bertemu anak-anak dengan segala tingkah polahnya yang lucu,,,polos dan punya rasa ingin tahu yang amat besar…dimana saya juga bisa menjadi pendidik bagi mereka…apalagi kalo anak kita juga sekalian sekolah disitu..hmmm ketemu tiap hari deh…
Dan menjadi guru memang terjadi sewaktu saya masih kuliah sampai sebelum menikah dulu) tetapi saya bukan menjadi guru TK, hanya guru les calistung yang diajar adalah anak TK…(saya agak heran deh,,jaman sekarang masuk SD harus udah bisa membaca,). Sebuah quantum sih..percepatan yang luar biasa, tapi andai saja ada anak yang belum bisa membaca apakah dengan begitu dia ga berhak masuk SD???
Kalau yang saya perhatikan ada anak-anak yang memang mudah dalam menerapkan kegiatan pembelajaran pada dirinya, jadi dia bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Namun ada pula anak-anak yang belum siap “belajar” secara serius sehingga untuk memulai ke arah membaca harus melewati proses lamaa…biasanya kita ajak menggambar dahulu, terus menggunting dan mengelem huruf-huruf, baru belajar membaca gambar sambil lihat tulisan…ada yang setelah 1 bulan sudah bisa baca, tapi kalo yang lama bisa sampai 6 bulan bahkan 1 tahun baru bisa membaca.
Taruhlah begini..jika si anak masuk SD pada bulan Juli…namun pada bulan itu dia belum bisa membaca…kenal huruf pun belum lengkap semua…dia butuh 2 bulan lagi untuk bisa membaca…jadi bulan september baru bisa membacanya,,,apakah anak itu bisa diterima di SD???mungkin tergantung SD nya ya…kalo SD swasta yang bertarif mahal bisa ya??tapi kalo SD negeri apakah bisa juga??apakah guru nya bisa menerima keberadaan nya??? saya hanya berharap mudah-mudahan bisa…mudah-mudahan aturan bisa membaca tidak terlalu saklek…
Toh menurut seorang pakar pendidikan (saya lupa namanya) seorang anak bawah lima tahun sebenarnya belum wajib kok bisa membaca…apalagi menulis dan menghitung…semua tergantung anaknya..kalo anaknya sudah siap ya oke aja..tapi kalo belum lebih baik jangan dipaksa-paksa…karena bisa membuat anak stress dan trauma belajar.
Saya akan menyekolahkan anak saya di TK pada tahun ini…di TK Islam di Mesjid dekat rumah saja, alasannya karena dekat sehingga ketika pergi dan pulang sekolah anak tak perlu memakai kendaraan..jukup jalan kaki saja..wong cuma di mesjid deket rumah. Saya sudah ke TK itu, sudah bertemu Kepala Sekolahnya dan memang di TK tersebut anak dibiasakan dekat dengan Al Quran dan pendidikan akhlak. Kepala sekolah itu mengatakan…di TK ini bu kami tidak bisa menari-nari jadi jangan kaget jika di sini anak tidak diajarkan menari, karena apa??karena di lingkungan mesjid itu sudah jadi aturan yayasannya…hmm bagi saya tidak masalah…toh kesenian tidak harus menari kan…dengan bernyanyi dan berputar kiri kanan juga sudah berkesenian…tapi yang utama saya ingin pendidikan anak yang benar untuk anak saya, saya katakan begitu kepada ibu guru itu. Untuk pelajaran membaca diajarkan pada TK B. Untunglah, saya berpikir anak saya ga perlu dipaksa untuk belajar, jika dia suka maka dia akan belajar sendiri…jadi dengan kurikulum membaca di taruh di TK B saya fine-fine aja…
Cukup deg-deg an juga saya dengan Umar akan masuk TK itu, saya berpikir saya harus tahu 100% seperti apa kurikulum yang akan diajarkan, bagaiaman lingkungan sekolahnya, bagaimana guru-gurunya, apakah dengan sekolah disitu kebutuhan jasad, rohani dan fikiran anak saya sudah terpenuhi,,,bagaimana jadwal olahraganya, acara jalan-jalannya, dan yang pasti juga berapa bayarannya???hehe…kalo semua sudah memenuhi syarat dan setelah diskusi dengan suami semua oke ya udah daftar deh…
Sebagai ibu bekerja tentu saya tidak bisa sepenuhnya terus mengantarkan anak saya ke sekolah tentu saya harus bisa membina hubungan baik dengan guru-gurunya dan tahu apa saja yang dilakukan anak di sekolah…dengan cara berbincang-bincang dengan anak sepulang saya kerja…kemarin-kemarin baru di kelompok bermain..masih di Al huda juga masih ada nenek dan datuk yang senantiasa memantau Umar..kalo yang deket rumah ini kan ngga…
Jaman sekarang pendidikan dan dalam belajar orangtua harus berperan 100%, anak tidak bisa dilepas sendiri…harus diikuti perkembangannya…semoga saya bisa dan insyaAllah dengan dukungan suami tentu saja…sebagai sama-sama mantan guru les (hehe.) saya dan suami sadar ga mudah membentuk anak agar paham makna dan arti belajar…jangan sampai anak belajar ga punya konsep hanya sekedar supaya nilai bagus, dipuji orang dls..tapi lebih sebagai pembiasaan hidup..bahwa hidup ini adalah media pembelajaran yang super lengkap, dan bahwa belajar itu sepnjang hayat…bukan begitu selesai kuliah misal maka belajar pun berakhir…
semoga Allah memberkahi semuanya amiinnn…^^
tulisannya endingnya kok jadi sejauh ini temanya ya…hehe…

<p><p><p><a href=”http://www5.shoutmix.com/?puteriamirillis”>View shoutbox</a> </p></p></p>
ShoutMix chat widget